Deklarator Partai Demokrat Sebut AHY Seperti Turunkan Penumpang Angkot
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (Foto- Antara)

Bagikan:

BANTEN – Keputusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai deklarator Partai Demokrat telah meninggalkan para senior dan kader yang telah membesarkan partai.

"Siapa yang membesarkan partai ini? siapa yang nongkrong berhari-hari di kantor kecil di Ahmad Yani (dulu) , tidak pulang ke rumah, partai ini bisa lolos KPU, bisa kita bicarakan," papar Max Sopacua salah satu deklarator Partai Demokrat, Minggu, 14 Februari.

Max Sopacua Merasa Kerjanya Tidak Dihargai

Max menjelaskan jika dirinya adalah orang yang 'berdarah-darah' membuat Demokrat besar dan berhasil mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden RI selama dua periode.

Max menekankan jika hal tersebut harus diingat oleh AHY, dan bukan malah meninggalkan seperti menurunkan penumpang angkot di pinggir jalan.

"Pak SBY yang sekarang ini menganggap partai ini adalah partai keluarganya. (Padahal waktu) deklarasi Pak SBY ngga ada, ya ngga bisa disalahkan, beliau Menko Polhukam,” bebernya.

Max mengenang masa ketika pada deklarator hendak melakukan rakernas di Hotel Indonesia pada tahun 2002. Dirinya menjelaskan saat itu SBY tidak dapat hadir karena menjabat menteri.

“Tapi itu tidak masalah bagi kami arena memang beliau mau kita jadiin calon presiden. Nah, sekarang jasa bekerja itu masa tidak dihargai," beber Max.

Max menekankan jika para senior tidak masalah meski tidak diajak ikut serta. Tapi hal tersebut harusnya disampaikan dengan baik dan juga memberi apresiasi atas apa yang sudah dilakukan. Namun, hal tersebut menurut Max tidak dilakukan.

Atas apa yang dilakukan oleh AHY, Max menjelaskan jika wajar apabila ada senior partai yang menginginkan adanya KLB untuk mengganti AHY dari posisi ketua umum Partai Demokrat.

Sebelumnya, Max mengatakan kecewa dengan kepemimpinan AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat. Diketahui, AHY menjadi ketua umum melalui KLB menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Max, kepemimpinan putra sulung SBY tidak memberikan penghargaan kepada senior partai. AHY, menurutnya juga melupakan jasa-jasa para senior yang membesarkan Demokrat.

"Kenapa saya pakai filosofi penumpang angkot yang diturunkan di tepi jalan, ketika AHY menjadi ketua dan menyusun kepengurusan, nama kita ini tidak ada. Saya bukannya ingin, cuma proses penghargaannya harus ada. saya adalah deklarator," imbuhnya.

Selain terbukti membesarkan Demokrat, para senior juga menganggap telah berhasil mengantarkan SBY menjadi Presiden RI. Bahkan sampai dua kali menjabat. Harusnya, menurut para senior AHY mengingat jasa-jasa para senior itu.

Selain keluhan para deklarator Partai Demokrat pada AHY, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Berita Terkini untuk Indonesia Keren!