Menelusuri Sejarah Banten Tua: Canggihnya Teknologi Penyaringan Air di Keraton Surosowan
Kolam Bale Kambang Rara Danok (bantenprov.go.id)

Bagikan:

BANTEN – Sejarah Banten Tua tidak hanya selesai pada pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa dan Gubernur Jendral Daendels dengan tangan besinya.

Jauh sebelum masa Sultan Ageng Tirtayasa, leluhur masyarakat Banten dikenal telah maju melalui berbagai teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-harinya.

Salah satu peninggalan sejarah yang menarik dari Kawasan Keraton Banten adalah sistem saluran air yang digunakannya.

Dilansir dari laman resmi Badan Pembangunan Provinsi Banten, Keraton Surosowan adalah istana dengan luas empat hektar yang berada di dalam benteng dengan tinggi dua meter.

Kini situs Keraton Surosowan menyisakan beberapa bagian bangunan seperti pintu gerbang keraton (yang berbentuk bulat), kolam pemandian, dan yang paling menarik adalah sistem saluran air dalam keraton.

Tiga Tangga Istana di Situs Keraton Surosowan Banten

Di dalam situs Keraton Surosowan terdapat sebuah objek yang berupa Tiga Tangga Istana dengan bentuk setengah lingkaran. Tangga tersebut terbuat dari batu bata dan merupakan pemandian Roro Denok.

Menariknya, pemandian Roro Denok tersebut hingga kini mengeluarkan air jernih. Hal tersebut membuktikan jika teknologi sistem saluran air dalam Keraton Surosowan Banten tidak lekang oleh zaman.

Sejarah mencatat, Keraton Surosowan Banten dibangun pada tahun 1552. Dengan demikian, 500 tahun lalu nenek moyang masyarakat Banten sudah paham betul terhadap pengembangan dari teknologi penyaringan air bersih.

Para ahli berpendapat jika pada bagian depan Istana Surosowan terdapat tangga-tangga yang memiliki saluran air.

Pada masa lalu, pada bagian depan istana terdapat enam keran yang terbuat dari besi berwarna kuning. Hal tersebut menjadi alasan, mengapa tempat tersebut disebut sebagai “Pancuran Emas”.

Asal Sumber Mata Air Keraton Surosowan Banten

Sumber air bersih Istana Surosowan diketahui berasal dari mata air Tasik Ardi, berlokasi sekitar sekitar 2,5 kilometer dari keraton.

Meskipun air yang berasal dari sumber mata air Tasik Ardi relatif sudah jernih, namun oleh sistem air di Istana Surosowan masih melalui tiga tahap penyaringan. Hal tersebut membuat air dapat langsung diminum.

Menariknya, hingga kini sumber mata air Tasik Ardi masih ada dan tetap terjadi keasriannya. Tempat tersebut hingga kini menjadi salah satu tempat pariwisata di kawasan Banten Lama.

Akan tetapi, mata air Tasik Ardi kini memiliki debit air yang tidak terlalu besar. Kemudian pipa dari sumber mata air menuju keraton juga masih dijaga meskipun beberapa sudah tertutup tanah dan jalan.

Selain sejarah Banten Tua dan teknologi penyaringan air di Keraton Surosowan Banten, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!