Dukung Komnas HAM Periksa Polri Soal Kematian Maaher, Ferdinand: Sekalian Buka Penyakitnya Biar Kadrun Tampar Muka Sendiri
Ustaz Maaher At Thuwailibi (Foto: Twitter @ustadzmaaher_)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean geram dengan banyaknya spekulasi sebab kematian Soni Eranata alias Ustaz Maheer At-Thuwailibi. 

Menurut dia, polisi telah menjalankan prosedur secara baik memperlakukan tahanan sampai pengobatan saat Maaher mengeluh sakit. 

Adanya informasi tentang penyiksaan Maaher di rumah tahanan Polri adalah rumor yang sengaja dihembuskan untuk memecah belah bangsa. 

Ferdinand juga mendukung langkah Komnas HAM memanggil Polri untuk dimintai keterangan soal kematian Maaher. Biar tuntas, sakit misterius yang diderita almahrum sekalin dibuka. 

"Saya senang dan dukung bila Komnas HAM, ingin melakukan penyelidikan kematian Maaher di tahanan. Tapi pesanku sebaiknya Komnas HAM umumkan penyakit apa yang diderita Maaher biar publik tahu kebenaran dan qadrun tampar muka sendiri," cuit Ferdinand di akun burung birunya, @Ferdinandhaean3.   

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menyebut pihaknya akan meminta keterangan kepada pihak kepolisian terkait meninggalnya Ustaz Maaher At-Thuwailibi di Rutan Bareskrim Polri.

"Kami akan meminta keterangan kepolisian terkait penyebab kematian (Ustaz Maaher, red)," kata Choirul saat dihubungi wartawan, Selasa, 9 Februari.

Dia mengatakan permintaan keterangan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Sebab, kematian seorang tahanan di rumah tahanan seperti yang dialami oleh Ustaz Maaher menjadi perhatian bagi Komnas HAM.

"Meninggalnya tahanan perlu informasi yang dalam. Walau polisi telah mengatakan dia meninggal sakit, penting untuk diketahui sakitnya apa dan bagaimana sakit itu berlangsung di rutan dan sampai meninggal," ungkapnya.